Toyota, pembuat mobil terbesar di dunia, mengatakan produksi di Jepang merosot 62,7 persen dibandingkan Maret tahun lalu.
Jiji Press melaporkan, Selasa 26 April 2011, produksi mobil Jepang merosot menjadi 129.491 kendaraan, sementara produksi di seluruh dunia turun 29,9 persen menjadi 542.465 kendaraan. Produksi anak usaha Toyota, Daihatsu dan Hino, juga turun tajam.
Gempa dan stunami 11 Maret telah rusak fasilitas produksi dan pembangkit listrik nuklir di timur laut Jepang. Krisis nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl ini mengakibatkan kekurangan listrik dan gangguan rantai pasokan di Jepang dan di seluruh dunia.
Nissan mengatakan produksi di Jepang turun 52,4 persen year on year Maret, karena efek dari gempa dan penghentian dari program subsidi pemerintah untuk kendaraan ramah lingkungan.
Produksi dalam negeri turun menjadi 47.590 unit, berbeda dengan produksi global yang Maret ini meningkat 9,0 persen menjadi 382.704 unit. Nissan mengatakan angka tersebut merupakan rekor tertinggi.
Penurunan produksi juga terjadi pada Honda. Honda melaporkan produksinya merosot 62,9 persen, sementara total produksi dunia turun 19,2 persen menjadi 282.254 unit. Untuk tahun fiskal sampai akhir Maret 2011, produksi di seluruh dunia naik 8,2 persen pada 3.575.362 unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Mazda juga mengumumkan penurunan 53,6 persen pada Maret ini, dengan produksi global turun 33,8 persen. Banyak produsen komponen kunci yang berbasis di timur laut, sehingga juga memukul produksi kendaraan di luar negeri. Dengan produksi otomatis terhenti, permintaan untuk mobil bekas telah melonjak. (umi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar