Selasa, 22 Maret 2011

NASA Bawa Robot Manusia ke Stasiun Luar Angkasa Sasak


r60GxeYoYT NASA Bawa Robot Manusia ke Stasiun Luar Angkasa
Robonaut bersama astronot Scott Kelly (Foto: AP)

NASA Bawa Robot Manusia Ke Stasiun Luar Angkasa   Sasak
FLORIDA NASA memperkenalkan drudge manusia pertama yang diluncurkan ke luar angkasa dengan pesawat ulang alik Discovery dua pekan lalu Para astronot di stasiun Robonaut bersama astronot Scott Kelly Foto AP FLORIDA NASA memperkenalkan drudge manusia pertama yang diluncurkan ke luar angkasa dengan pesawat NASA memperkenalkan drudge manusia pertama yang diluncurkan ke luar angkasa dengan pesawat ulang alik Discovery dua pekan lalu

Robot Mengajar Siswa di Korea Selatan

Rabu, 29 Desember 2010, 07:19 WIB Ita Lismawati F. Malau
         Sekitar 30 robot mulai mengajar bahasa Inggris bagi murid-murid di sebuah kota di Korea Selatan. Otoritas pendidikan mengatakan proyek percontohan ini dirancang untuk membina industri robot.

Salah satu robot, Engkey, berwarna putih dan berbentuk seperti telur. Robot buatan Korea Institute of Science of Technology (KIST) ini akan mulai 'karir' gurunya di hadapan anak-anak di 21 sekolah dasar yang terletak di tenggara Kota Daegu.

Ke-29 robot sisanya, memiliki tinggi sekitar 1 meter  dengan panel layar televisi di bagian wajah, akan berkelilling di seluruh kelas. Mereka mempunyai kemampuan untuk berbicara kepada siswa, membacakan buku, bahkan berdansa mengikuti musik. Tapi gerakannya hanya terbatas pada kepala dan lengan.

Selain membaca buku, robot juga diinput program untuk bernyanyi dan memainkan permainan alfabet dengan anak-anak. "Anak-anak tampak senang karena penampilan robot ini memang imut dan menarik. Mungkin beberapa orang dewasa pun berminat," kata petugas dinas pendidikan Kota Daegu, Kim Mi-Young seperti dilansir dari news.yahoo.com.
Ditambahkan Kim, robot-robot ini masih dalam tahapan uji coba. Namun, petugas kemungkinan besar menimbang untuk menyewa tenaga para robot untuk waktu penuh. Para petugas pendidik ini berharap para ilmuwan KIST bisa meningkatkan kapasitas para robot sehingga lebih muda di kontrol.

"Robot di kelas membuat siswa lebih atraktif, terutama bagi yang pemalu dan takut berbicara kepada guru manusia," tambah Kim.

Guru-guru para siswalah yang mengontrol robot-robot ini. Para guru pun bisa mendengar dan melihat siswa melalui sistem remote control. Cara kerja robot ini, kamera akan mendeteksi ekspresi wajah guru asal Filipina dan merefleksikan di layar wajah robot. Guru-guru asal Filipina dikenal berpengalaman dan jauh lebih murah dibandingkan guru dari daerah lain, termasuk Korea Selatan.

• VIVAnews

Robot pun Bisa Bohongi Manusia

 
      Sebuah program baru memungkinkan sebuah robot untuk mendeteksi apakah robot lain berpotensi untuk berbohong. Para peneliti mengklaim bahwa  program ini dapat mendeteksi kebohongan.

Seperti dikutip dari laman Telegraph, program yang dikembangkan para peneliti yang berbasis di Institut Teknologi Georgia ini juga dapat membuat robot memiliki kemampuan untuk menipu manusia.

Terobosan ini diharapkan memberi sumbangsih bagi kemajuan militer. Program ini bisa digunakan untuk pengembangan robot yang dapat melucuti bom dan membawa prajurit terluka dari bahaya.

Pemahaman mengenai konsep ini, kata para ilmuwan, "Memungkinkan robot juga memiliki kemampuan untuk menghindari penangkapan."

Di balik terobosan spektakuler ini, sejumlah ahli justru menyimpan kekhawatiran bahwa pengembangan teknologi ini justru akan merusak citra positif antara robot dan masyarakat. Ini juga berpotensi menyebabkan perkembangan berbahaya, seperti pemanfaatan robot untuk berburu dan berjudi.

Mereka yang khawatir mengatakan, "Salah satu masalah besar adalah teknologi robot sedang mencoba untuk mendapatkan kepercayaan publik.  Jika robot  bisa menipu, ini bisa menjadi masalah serius."
• VIVAnews

‘Robot’ yang Dikontrol Lewat Pikiran


Helm khusus untuk mengontrol 'robot' lewat pikiran 

Sekelompok peneliti asal Northeastern University, Boston, Amerika Serikat mengerjakan antarmuka komputer yang bisa menerjemahkan sinyal dari otak lewat helm khusus.

Lewat helm yang dibuat, pengguna bisa mengirimkan perintah ke komputer, cukup dengan memikirkan perintah tersebut.

Para peneliti tersebut telah membuat pula program komputer khusus yang membagi layar menjadi empat kuadran. Dengan memandangi kuadran tertentu dalam jangka waktu yang cukup lama, komputer bisa mengenali kuadran yang bersangkutan.

Saat ini, jumlah kontrol memang terbatas hanya pada empat pilihan. Akan tetapi, seperti dikutip dari TGDaily, 13 Juli 2010, peneliti menyebutkan bahwa itu sudah cukup. Misalnya, bagi orang lumpuh yang ingin mengontrol kursi roda.

Peneliti juga mengklaim bahwa aplikasi yang mereka kembangkan juga bisa membantu mengontrol peralatan rumah tangga. Sinyal bisa dikirim secara wireless ke robot kecil untuk melakukan berbagai perintah yang bisa dimonitor oleh pengguna lewat jendela yang terpisah di layar komputer.

Meski masih sangat sederhana, ‘robot’ yang dikontrol lewat pikiran ini menarik untuk dikembangkan lebih lanjut .


• VIVAnews